Bi Dam and Deok Man snapshot in the last(4 BiDeok Shipper)
Eps. 57
BiDam: Apa kau sudah mengambil keputusan? Kau harus pergi menyelamatkan diri...
DeokMan: Pernah suatu ketika, segala sesuatunya sangat mudah. Tapi lalu mereka mengetahui bahwa aku adalah seorang putri, mereka mencoba membunuhku. Orang lain yang mencoba melindungiku, mati di depan mataku. Dan sisanya, berlutut padaku dan mengatakan aku harus melakukan segala sesuatu yang terbaik. Lalu suatu hari, aku datang. Seperti tidak terjadi apapun, kau bicara padaku dengan nada biasa. Aku mengatakan padamu untuk tetap seperti itu. Kau, memperlakukan aku seperti aku yang dulu. Paling tidak denganmu, aku bisa merasakan kehidupanku yang dulu. Bahkan ketika aku sudah masuk ke istana, kau membawakan aku bunga, dan dengan pandangan mata cemas, kau menggenggam tanganku dan menyentuhku. Jikapun kau punya alasan lain, aku tidak peduli. Ketika aku melihatmu, aku merasa menjadi diriku yang dulu. Aku sangat menyukainya.
BiDam: Lalu kenapa? Kenapa kau berubah?
DeokMan: Karena aku tidak lagi memiliki nama. Putri mahkota, Putri. Bahkan bandit di pasar pun punya nama. Tapi seorang raja, tidak memiliki nama. Aku hanyalah, "Yang Mulia". Sekarang tidak ada lagi yang memanggil namaku.
BiDam: Aku. Aku akan memanggil namamu.
DeokMan: Memanggil namaku adalah pengkhianatan. Bahkan jika kau memanggil namaku karena kau mencintaiku, dunia akan berkata itu pengkhianatan. Kenapa aku berubah? Karena pada saat kehilangan namaku, kau menjadi tidak lebih dari orang yang dapat menghancurkan aku. Aku sebagai penguasa harus selalu mengawasi dan mencurigaimu. Karena aku harus selalu mencurigaimu dan berpikir bahwa kau akan menjadi Mishil yang lain. Tapi Bidam... (Deokman menangis) Apa kau menyadari betapa beratnya itu bagiku? Apa kau tahu bagaimana aku ingin mempercayaimu, bagaimana aku ingin bergantung padamu?
BiDam pergi meninggalkan DeokMan, menuju BiDam kuil Mishil, DeokMan mengikutinya.
BiDam: Yang Mulia
DeokMan: Kau harus berada di sisiku. Bukan sebagai seseorang yang
menekan dan mendesakku, yang membuatku merasa asing. Tapi seseorang yang berkedip padaku, yang memberiku bunga. yang selalu menghiburku, yang mengenggam tanganku yang gemetar. Aku membutuhkanmu. Aku berusaha menutupinya, bahkan menghapusnya. Sengaja. Aku melakukannya dengan sengaja. Aku berpikir bahwa perasaan sepele itu tidak pantas untuk seorang penguasa.
BiDam: Yang Mulia.
DeokMan: Hanya kau yang menganggapku seseorang, menganggapku sebagai seorang wanita. Aku menyukainya. Kau, yang mencintaiku sebagai seorang wanita. Aku mencintaimu. Tapi, bisakah aku memiliki perasaan itu?
(BiDam mendekati Deokman dan memeluknya. Deokman membalas pelukannya).
BiDam: Apa kau sudah mengambil keputusan? Kau harus pergi menyelamatkan diri...
DeokMan: Pernah suatu ketika, segala sesuatunya sangat mudah. Tapi lalu mereka mengetahui bahwa aku adalah seorang putri, mereka mencoba membunuhku. Orang lain yang mencoba melindungiku, mati di depan mataku. Dan sisanya, berlutut padaku dan mengatakan aku harus melakukan segala sesuatu yang terbaik. Lalu suatu hari, aku datang. Seperti tidak terjadi apapun, kau bicara padaku dengan nada biasa. Aku mengatakan padamu untuk tetap seperti itu. Kau, memperlakukan aku seperti aku yang dulu. Paling tidak denganmu, aku bisa merasakan kehidupanku yang dulu. Bahkan ketika aku sudah masuk ke istana, kau membawakan aku bunga, dan dengan pandangan mata cemas, kau menggenggam tanganku dan menyentuhku. Jikapun kau punya alasan lain, aku tidak peduli. Ketika aku melihatmu, aku merasa menjadi diriku yang dulu. Aku sangat menyukainya.
BiDam: Lalu kenapa? Kenapa kau berubah?
DeokMan: Karena aku tidak lagi memiliki nama. Putri mahkota, Putri. Bahkan bandit di pasar pun punya nama. Tapi seorang raja, tidak memiliki nama. Aku hanyalah, "Yang Mulia". Sekarang tidak ada lagi yang memanggil namaku.
BiDam: Aku. Aku akan memanggil namamu.
DeokMan: Memanggil namaku adalah pengkhianatan. Bahkan jika kau memanggil namaku karena kau mencintaiku, dunia akan berkata itu pengkhianatan. Kenapa aku berubah? Karena pada saat kehilangan namaku, kau menjadi tidak lebih dari orang yang dapat menghancurkan aku. Aku sebagai penguasa harus selalu mengawasi dan mencurigaimu. Karena aku harus selalu mencurigaimu dan berpikir bahwa kau akan menjadi Mishil yang lain. Tapi Bidam... (Deokman menangis) Apa kau menyadari betapa beratnya itu bagiku? Apa kau tahu bagaimana aku ingin mempercayaimu, bagaimana aku ingin bergantung padamu?
BiDam pergi meninggalkan DeokMan, menuju BiDam kuil Mishil, DeokMan mengikutinya.
BiDam: Yang Mulia
DeokMan: Kau harus berada di sisiku. Bukan sebagai seseorang yang
menekan dan mendesakku, yang membuatku merasa asing. Tapi seseorang yang berkedip padaku, yang memberiku bunga. yang selalu menghiburku, yang mengenggam tanganku yang gemetar. Aku membutuhkanmu. Aku berusaha menutupinya, bahkan menghapusnya. Sengaja. Aku melakukannya dengan sengaja. Aku berpikir bahwa perasaan sepele itu tidak pantas untuk seorang penguasa.
BiDam: Yang Mulia.
DeokMan: Hanya kau yang menganggapku seseorang, menganggapku sebagai seorang wanita. Aku menyukainya. Kau, yang mencintaiku sebagai seorang wanita. Aku mencintaimu. Tapi, bisakah aku memiliki perasaan itu?
(BiDam mendekati Deokman dan memeluknya. Deokman membalas pelukannya).
Eps. 58
Fuuuiihhh,,, Setelah Deokman menyatakan perasaannya pada Bidam di episode 57, kita bisa ngelihat kemesraan mereka di episode 58. They're really in love with each other. Mereka lagi manis-manisnya nih, tapi ada aja masalah yang terjadi. (Ya iya lah,, kalo ga ada masalah mah tamat nih dramanya ^-^)
Di episode ini, Bidam membuat perjanjian dengan Doekman yang isinya, "Kalau nantinya Deokman meninggal lebih dulu dibanding Bidam, Bidam akan mundur dari jabatannya dan menyerahkan semua pasukan dan bawahannya pada istana." Dia bilang, untuk apa aku memiliki jabatan, kekuasaan dan pasukan bila tidak ada Doekman. So sweet, right.
Pada saat pertemuan para noble, Doekman mengumumkan bahwa dia akan menikah dengan Bidam. Bukan hanya para anggota kerajaan yang tercengang dan kaget mendengarnya, Bidam sendiri pun sangat terkejut.
Ini adegan yang paling aku suka...
[Di kamar tidur DeokMan, Bidam berkunjung.]
BiDam : Aku yakin kau pasti masih duduk seperti ini.
DeokMan : Aku masih ingin membaca sampai selesai
(BiDam menggandeng tangannya dan mengajaknya ke ranjangnya)
BiDam : Yang Mulia, kau harus beritirahat.
BiDam : Tidurlah.
DeokMan : Jujur, aku tidak bisa tidur. Ngomong-ngomong, apa kau tidak menyukai cara bicaraku yang biasa? Apakah aku harus menggunakan cara bicara yg formal?
BiDam : Tidak. Mengapa kau tidak bisa tidur?
DeokMan : Aku tidak tahu. Setiap kali aku berbaring, jantungku menjadi berdebar.
BiDam : Kenapa?
DeokMan : Aku cemas, dan aku merasa seperti ada hal yang belum kuselesaikan. Dan aku juga merasa aku melakukan sesuatu yang salah, dan kemudian mataku mengeluarkan air mata, dan jantungku menjadi berdebar-debar.
BiDam : Berbaringlah. (Bidam menggenggam tangannya dan meletakkan tangannya yang satu lagi di dadanya) Apa jantungmu masih berdebar?
DeokMan : Tidak.
BiDam : Yang Mulia, aku akan tetap disini sampai kau tidur.
DeokMan : Ketika aku masih kecil, kalau ingin tidur, hatiku selalu berdebar.
BiDam : Kau sedang cemas saat itu?
DeokMan : Tidak. Saat itu, aku berpikir, petualangan apa lagi yang akan ku alami besok, orang-orang seperti apa yang akan kutemui, aku ingin melihat benda-benda yang dibawa oleh pedagang. Aku harus bertanya pada para pedagang tempat seperti apa DolGul itu...
(BiDam menepuk-nepuk Doekman sampai dia tertidur, kemudian pergi)
Tapi, mungkin kemesraan mereka tidak akan bertahan lama. Para noble mengetahui perjanjian antara Bidam & Doekman dan tidak menyukai hal itu. Mereka berkomplot untuk melakukan pemberontakan atas nama Bidam. Akankah Deokman tetap mempercayai Bidam atau malah menganggapnya pemberontak?
Deokman embraced Bidam in episode 51 (My fav episode)
Bidam embraced Deokman in episode 54, but got rejected. My poor Bidam.. TT^TT
Bidam embraced Deokman after she confessed her love to Bidam in Episode 57 "I love you, Bidam."
And guess what,, In Preview episode 59, BD wants to kiss DM in her sleep. So sweet.. Can't wait for the next episode.
diposting oleh Sakura pada 00.36
3 Komentar:
yach,kok di-cut????
aq juga g tw ,, tpi itt cuma gossip sih ,, gtw bner g.nya ,, eh ,, tlong buka http://www.imperor-angel.blogspot.com/
thx b4 ^^
wwwuuuuaaaaa so sweet....^_^...
tp sayang knp bidam hrus mati seblum dy nympe kdogman..hikss...
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda