Sinopsis The Great Queen SeonDeok eps. 5
Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 5
Deokman (Nam Ji-hyun) langsung menjerit histeris melihat tubuh Sohwa (Seo Young-hee) menghilang ditelan pasir hisap, ia nyaris saja terjun menyusul sang ibu kalau saja Chilseok (Ahn Kil-kang) tidak mencegah.
Petaka tidak hanya sampai disitu, mendadak badai gurun bertiup kencang. Begitu tersadar kembali, Deokman berada dibawah tumpukan pasir. Usahanya mencari Sohwa sia-sia, gadis itu hanya bisa menangis dan terbaring di tengah padang pasir sampai akhirnya ditemukan oleh Cartan dan para pedagang lain.
Di Seorabol ibukota kerajaan Shilla, Putri Cheonmyeong (Shin Se Kyung) tiba-tiba terbangun setelah bermimpi buruk. Dalam mimpinya, sang suami yang juga merupakan putra dari raja sebelumnya Kim Yongsu (Park Jung-chul) terbunuh dalam sebuah pertempuran melawan musuh.
Pada kenyataannya, Yongsu yang digosipkan bakal menjadi putra mahkota ditentang oleh pasukan hwarang dan para menteri kabinet karena selain statusnya sebagai putra Raja Jinji yang tersingkir, dirinya dianggap belum berjasa sama sekali bagi kerajaan Shilla.
Sadar kalau banyak pihak yang menentang, Yongsu didepan sidang kabinet menyatakan bakal membuktikan diri dengan menaklukkan salah satu wilayah strategis kerajaan Baekje. Melihat Putri Cheonmyeong begitu sedih, Raja Jinpyeong tidak bisa berbuat apa-apa.
Dengan wajah muram, Raja Jinpyeong memberitahukan ramalan tentang tujuh bintang biduk utara yang berubah menjadi delapan, dan menyebut Putri Cheonmyeong sebagai satu-satunya harapan untuk menghadapi Mishil. Ucapan itu sukses membuat sang putri mengurungkan niatnya melarang Yongsu untuk bertempur.
Secara mengejutkan, Kim Yongsu berhasil menaklukkan pasukan Baekje sekaligus memenggal kepala salah satu jendralnya. Sayang dalam perjalanan pulang, ia tewas karena dipanah salah seorang prajurit Baekje (seperti yang diimpikan oleh Putri Cheonmyeong).
Kedukaan juga tengah dirasakan Deokman yang baru saja kehilangan ibunya. Seolah seperti mimpi, Sohwa muncul dihadapannya sambil menghibur gadis yang tengah tersedu-sedu itu. Uniknya, hal serupa juga dialami oleh Putri Cheonmyeong, yang seolah melihat suaminya Yongsu ada didepannya.
Saat tengah mendoakan arwah Yongsu di biara, mendadak Mishil (Go Hyeon-jeong) berada di samping Putri Cheonmyeong. Setelah berdoa, wanita itu memeluk Cheongmyeong sambil membisikkan supaya sang putri pergi sejauh mungkin dan melupakan ramalan tentang tujuh bintang biduk utara yang tidak masuk akal.
Putri Cheonmyeong akhirnya memutuskan untuk tinggal di biara, permintaan itu membuat Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) kaget. Permintaan itu juga ditentang oleh Kim Yongchun (Do Yi-sung), namun sang adik ipar akhirnya mengerti : Cheonmyeong melakukan semua demi keselamatan bayi yang dikandungnya.
Keputusan besar diambil oleh Deokman, ia memutuskan untuk meninggalkan padang pasir menuju Seorabol untuk mencari tahu asal-usulnya. Sebelum berpisah, sahabatnya Cartan berpesan supaya dalam perjalanannya, Deokman menyamar sebagai seorang pria.
Mata Deokman terbelalak takjub begitu sampai di Seorabol, namun mencari sosok Munno ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dirinya nyaris putus asa, sampai secara tidak sengaja ia mendengar seorang berpakaian rahib mengatakan bahwa tidak semua orang bisa bertemu Munno.
Deokman (Nam Ji-hyun) langsung menjerit histeris melihat tubuh Sohwa (Seo Young-hee) menghilang ditelan pasir hisap, ia nyaris saja terjun menyusul sang ibu kalau saja Chilseok (Ahn Kil-kang) tidak mencegah.
Petaka tidak hanya sampai disitu, mendadak badai gurun bertiup kencang. Begitu tersadar kembali, Deokman berada dibawah tumpukan pasir. Usahanya mencari Sohwa sia-sia, gadis itu hanya bisa menangis dan terbaring di tengah padang pasir sampai akhirnya ditemukan oleh Cartan dan para pedagang lain.
Di Seorabol ibukota kerajaan Shilla, Putri Cheonmyeong (Shin Se Kyung) tiba-tiba terbangun setelah bermimpi buruk. Dalam mimpinya, sang suami yang juga merupakan putra dari raja sebelumnya Kim Yongsu (Park Jung-chul) terbunuh dalam sebuah pertempuran melawan musuh.
Pada kenyataannya, Yongsu yang digosipkan bakal menjadi putra mahkota ditentang oleh pasukan hwarang dan para menteri kabinet karena selain statusnya sebagai putra Raja Jinji yang tersingkir, dirinya dianggap belum berjasa sama sekali bagi kerajaan Shilla.
Sadar kalau banyak pihak yang menentang, Yongsu didepan sidang kabinet menyatakan bakal membuktikan diri dengan menaklukkan salah satu wilayah strategis kerajaan Baekje. Melihat Putri Cheonmyeong begitu sedih, Raja Jinpyeong tidak bisa berbuat apa-apa.
Dengan wajah muram, Raja Jinpyeong memberitahukan ramalan tentang tujuh bintang biduk utara yang berubah menjadi delapan, dan menyebut Putri Cheonmyeong sebagai satu-satunya harapan untuk menghadapi Mishil. Ucapan itu sukses membuat sang putri mengurungkan niatnya melarang Yongsu untuk bertempur.
Secara mengejutkan, Kim Yongsu berhasil menaklukkan pasukan Baekje sekaligus memenggal kepala salah satu jendralnya. Sayang dalam perjalanan pulang, ia tewas karena dipanah salah seorang prajurit Baekje (seperti yang diimpikan oleh Putri Cheonmyeong).
Kedukaan juga tengah dirasakan Deokman yang baru saja kehilangan ibunya. Seolah seperti mimpi, Sohwa muncul dihadapannya sambil menghibur gadis yang tengah tersedu-sedu itu. Uniknya, hal serupa juga dialami oleh Putri Cheonmyeong, yang seolah melihat suaminya Yongsu ada didepannya.
Saat tengah mendoakan arwah Yongsu di biara, mendadak Mishil (Go Hyeon-jeong) berada di samping Putri Cheonmyeong. Setelah berdoa, wanita itu memeluk Cheongmyeong sambil membisikkan supaya sang putri pergi sejauh mungkin dan melupakan ramalan tentang tujuh bintang biduk utara yang tidak masuk akal.
Putri Cheonmyeong akhirnya memutuskan untuk tinggal di biara, permintaan itu membuat Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) kaget. Permintaan itu juga ditentang oleh Kim Yongchun (Do Yi-sung), namun sang adik ipar akhirnya mengerti : Cheonmyeong melakukan semua demi keselamatan bayi yang dikandungnya.
Keputusan besar diambil oleh Deokman, ia memutuskan untuk meninggalkan padang pasir menuju Seorabol untuk mencari tahu asal-usulnya. Sebelum berpisah, sahabatnya Cartan berpesan supaya dalam perjalanannya, Deokman menyamar sebagai seorang pria.
Mata Deokman terbelalak takjub begitu sampai di Seorabol, namun mencari sosok Munno ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dirinya nyaris putus asa, sampai secara tidak sengaja ia mendengar seorang berpakaian rahib mengatakan bahwa tidak semua orang bisa bertemu Munno.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda